Badung – Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) melakukan terobosan dengan pembentukan unit kerja baru yang disebut Job Market Center. Unit kerja ini bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah kerja, termasuk mempromosikan pasar tenaga kerja Indonesia yang lebih komprehensif.
Sekretaris Jenderal Kemenaker, Anwar Sanusimengatakan, keberadaan Pusat Pasar Kerja merupakan respons Kemenaker terhadap berbagai problematika ketenagakerjaan di antaranya masih lemahnya link and match antara permintaan serta penawaran ketenagakerjaan, tingginya angka pengangguran, dan setumpuk persoalan lainnya. Termasuk di antaranya adalah mendorong pasar kerja Indonesia agar lebih inklusif, dilansir beritasatu.com.
“Karena prinsip pasar kerja ini adalah tiada satu pun yang kita tinggalkan. Nothing leave behind,” kata Anwar Sanusi saat menyampaikan sambutan dalam diskusi interaktif bertema “Bangkitkan Pasar Kerja Inklusif di Sektor Pariwisata Bersama Karirhub yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (15/12/2021) sebagaimana dalam keterangan tertulisnya.
Anwar Sanusi menjelaskan, dalam dua tahun terakhir sektor ketenagakerjaan di Indonesia sangat terpukul akibat adanya pandemi Covid-19. Untuk menanggulanginya, selama ini pihaknya telah melakukan terobosan dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan padat karya guna menyerap tenaga kerja.
“Berbagai kementerian/lembaga, dan tentunya juga Kementerian Ketenagakerjaan, menempatkan padat karya ini sebagai alternatif untuk menyerap pengangguran yang cukup banyak,” jelasnya.
Pendekatan kedua adalah pengembangan kewirausahaan. Kemenaker sendiri, kata dia, mengemas pendekatan ini dengan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM), yang tujuannya adalah mengembangkan kewirausahaan masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Agar manfaatnya lebih optimal, Anwar Sanusi menyebut bahwa program TKM ini juga dikolaborasikan dengan kementerian/lembaga lain.
“Pola-pola kita ini kita kolaborasikan dengan kementerian-kementerian yang memiliki program serupa, tentunya program yang bertujuan mengatasi perosalan dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan,” ujarnya.
Tak cukup di situ, Anwar Sanusi menilai bahwa selain pandemi Covid-19, sektor ketenagakerjaan juga masih dihadapkan pada tantangan lain mulai dari mismatch antara supply and demand tenaga kerja, hingga penyiapan SDM terampil dalam menghadapi bonus demografi.
Oleh karenanya, pihaknya membangun Pusat Pasar Kerja dengan tujuan untuk mengatasi berbagai persoalan ketenagakerjaan yang ada.
Kemenaker juga telah membangun satu sistem teknologi informasi yang ditujukan untuk memberikan layanan ketenagakerjaan yang terintegrasi. Sistem tersebut dinamakan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) yang akan bertransformasi menjadi Siap Kerja.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar Sanusi juga meminta kerja semu pihak untuk turut menyebarluaskan informasi mengenai penggunaan siap kerja dan keberadaan Pusat Pasar Kerja. “Dengan demikian, akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan Siap Kerja untuk mendukung cita-cita pembentukan ekosistem ketenagakerjaan yang terintegrasi guna meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja Indonesia,” pungkasnya.(*/cr2)