oleh

Menpupera Akan Selesaikan 13 Bendungan pada Tahun 2021

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono mengatakan pada 2021, akan diselesaikan 13 bendungan dan empat di antaranya telah siap diresmikan, yakni Bendungan Kuningan, Way Sekampung, Bendo, dan Passeloreng. Angka itu bagian dari target pembangunan 61 bendungan selama periode 2020-2024.

Menteri Basuki mengatakan pada periode tahun 2015-2019 telah diselesaikan sebanyak 15 bendungan. Sedangkan pada periode 2020-2024, Kempupera menargetkan pembangunan 61 bendungan, dan tahun 2020 telah selesai tiga bendungan, yaitu Napungete, Tukul, dan Tapin. Pada tahun 2021, akan diselesaikan 13 bendungan.

“Sebanyak empat di antaranya telah siap diresmikan, yakni Bendungan Kuningan, Way Sekampung, Bendo dan Passeloreng,” ungkapnya dalam keterangan pers, Senin (30/8/2021).

Baca Juga  Rahmatulloh Desak Pemkot Cilegon untuk Revisi Materi Dokumen Raperda RPJMD

Menurut Menteri Basuki, seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya bendungan yang sudah dibangun, ternyata Kempupera bisa mencetak banyak tenaga ahli pembangunan bendungan melalui on the job training sebagai training ground.

“Ke depan dengan selesainya beberapa bendungan, kita juga sangat membutuhkan ahli pengelolaan bendungan yang harus didasarkan pada ukuran-ukuran yang pasti terutama prediksi curah hujan untuk dijadikan pegangan operasi bendungan yang akan datang,” kata Basuki.

Baca Juga  Ridwan Hisjam Harap Perdebatan Halal Haram Wayang Dihentikan

Basuki mengatakan para ahli bendungan harus mempunyai kompetensi untuk dapat mengoperasikan bendungan secara optimal dengan pertimbangan yang bermacam-macam, seperti air baku, listrik, pertanian, banjir, dan pariwisata. Selain itu, dibutuhkan juga kompetensi untuk memonitor keadaan bendungan agar dapat terpelihara dengan baik.

“Masih ada beberapa bendungan yang keadaannya kurang baik, terutama bendungan yang memang sudah tua. Kita harus segera lakukan pembenahan-pembenahan karena berada di daerah permukiman yang padat sehingga akan sangat berbahaya jika terjadi dam break,” jelas Basuki.

Baca Juga  Dua Jenazah Ditemukan, Subdenpom XVII/C Mimika Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum TNI

Selain faktor operasi dan pemeliharaan, lanjut Basuki, perlu juga diperhatikan faktor financing atau pembiayaan. Menteri Basuki menjelaskan bahwa bendungan juga bisa memiliki nilai ekonomis apabila dikelola dengan baik.

Pembiayaan bendungan bisa menggunakan metode creative financing, sehingga tidak hanya berasal dari APBN saja tetapi juga bisa dikombinasikan dengan metode pembiayaan yang lainnya.

“Saya ingin memberikan apresiasi atas kegiatan webinar yang terus memelihara dan mengasah kompetensi serta profesionalisme di bidang pengembangan dan pengelolaan bendungan di Indonesia,” pungkas Basuki. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

News Feed