Menurut Eva, edukasi melalui pendekatan pemberian pelayanan kesehatan diyakini lebih efektif sehingga masyarakat dapat mengerti bahaya penularan COVID-19 jika mudik dilakukan.
“Jika kita nekat tetap mudik itu sama saja mengorbankan diri sendiri serta sanak keluarga untuk berpotensi tertular atau justru menularkan COVID-19,” katanya.
“Maka sayangilah orangtua dan keluarga di kampung dengan tidak mudik. Silaturahmi cukup dilakukan dengan telepon dulu selama pandemi terjadi,” kata Eva.
Selama puasa Ramadhan tahun ini, petugas Jasa Raharja Kalsel juga rajin turun ke jalan menyambangi masyarakat untuk bagi-bagi takjil.
Pada kesempatan berbagi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang asuransi itu, disisipkan pula edukasi larangan mudik dan masyarakat diingatkan tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19 yang kini semakin berbahaya peningkatan kasusnya. (*/cr6)